Jika mengenai sisi dalam preputium disebut posthitis. Pada umumnya kedua bangunan terkena bersama-sama. Berbagai bentuk bakteri, bacilli fusiform, organisme Vincent dan beberapa spirochaeta tumbuh pada saccus subpreputialis yang tidak sehat.
ETIOLOGI
Sebab-sebab yang dapat menimbulkarl keadaan ini dapat diringkas sebagai Berikut. :
- Lokal non-infektif : disebabkan oleh trauma, penggunaan secara serampangan antiseptik (misalnya, “Dettol”), sabun kimiawi (misalnya ter), sensitivitas terhadap bahan-bahan tertentu (misalnya, kontrasepsi kimiawi atau selaput) dan berbagai dermatosis.
- Lokal infektif : (a) semua penyebab urethritis bisa mengakibatkan balanitis pada saat yang bersamaan atau terjadi bersama-sama dengan manifestasi oculer dan arthritis dari sindrom Reiter; (b) berbagai lesi karena organisme-organisme yang menimbulkan “ulcus” (bagian 1), dan lain-lain (bagian 3), yang tersering adalah herpes simplex, aphtosa serta scabies.
3 – Korutitustonil : (a) smegma, jika menetap lama, akan menimbulkan iritasi, erosi dan infeksi sekunder; (b) glycosuria; (c) dermatosis; sindrom mucocutaneous, erythema multiforme; sindrom Bechcet ; sindrom Stevens Johnson ; sindrom Reiter.
- Neoplostik : terutama papilloma virus; keadaan-keadaan lain seperti erythroplasia, basal cell carcinoma, subpreputial epitelioma.
GEJALA-GEJALA DAN TANDA-TANDA PENYAKIT
Keadaan ini tialak jarang disertai dengan phimosis, dimana terjadi infeksi sekunder dan penghebatan gejala. Gejala-gejala subyektif meliputi rasa panas, iritasi atau nyeri. Mungkin penderita merasa ingn selalu kencing dan sakit waktu kencing (disuria). Di bawah preputium terdapat sekret kuning tipis, kadang-kadang berbau, sedang membran dibawahnya memerah dan edema. Mungkin terjadi maserasi, erosi atau ulcerasi yang lebih dalam. Kadang-kadang disertai sedikit pembesaran dan rasa sakit pada kelenjar inguinal.
PENGOBATAN
Pengobatan balanoposthitis tergantung pada penyebab dan derajat peradangannya. Kausa spesifik harus diberi pengobatan yang sesuai, baik infektif, traumatik, idiosinkrasi atau konstitusionil. Terapi lokal yang diberikan adalah kompres dengan garam fisiologis atau larutan K-permanganat 1:8000, dan pemberian salep sederhana misalnya zinc-dan-castor oil; atau jika ada iritasi, alergi atau eczematisasi, bisa diberi salep steroid seperti misalnya betamethasone valerate 1%. Jika ada penderita diabetes yang juga mengalami obesitas, sangat disarankan untuk melakukan diet diabetes melitus yang tepat dan sehat agar dapat membantu menurunkan berat badan juga enaga kestabilan kadar gula.